Pernahkah di suatu pagi yg cerah kalian duduk berselimutkan cahaya mentari, ditemani secangkir teh hangat tawar, lalu mendadak saja teh yg kalian minum terasa manis? Gw pernah. Dan kalian tahu? Kadang kenangan itu seperti asap tipis yg menguap dari cangkir teh . Dia nyaris tak terlihat, sangat sulit untuk ditangkap, tapi kita tetap bisa merasakan kehangatannya. Bahkan saat dia terurai bersama angin musim gugur yg meniupkan helai demi helai daun momiji dari pucuk merahnya. Terimakasih pada angka sembilan dalam kalender yg menjadi awal dari kisah panjang ini... untuk secangkir teh hangat di pagi hari dan kenangan yg selalu menyertainya